Ambigu

-



    Diantara dingin permukaan jeda kursi yng mereka duduki terdengar perbincangan yang kian memanas, juga sangat berisik jika di dengar oleh kopi dalam cangkir yang ada di atas meja yang sudah mendingin sedari pukul 8 malam tadi.

    "Aku paham mungkin waktu 2 tahun kurang beberapa bulan ini sudah cukup memuakan mu atas diriku, kurasa kau sudah cukup bosan melihatku di hari" mu kau juga ingin aku lekas pergi bukan?" Tanpa menatap lelaki yang ada di sebelahnya, wanita berambut sebahu itu berbicara dengan nada kesal.

    "Aku tidak pernah mengatakan ingin mengahiri ini dengan mu? Tolong hentikan ke kanak2 an mu itu, kamu yang selalu ingin kita mengahiri ini bukan?". Sahut lelaki itu.

    "Untuk apa juga mempertahankan yang sudah hambar? Kamu itu seolah ingin melepaskanku, namun masih kau jerat erat kakiku".
"Karena aku menyayangimu"
"Ah, persetan!"









Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kembanggula Cerpen : Lelaki Bertopi Di Sudut Ruangan Ini

-
Gambar
      Jeansnya bersahaja, kaosnya tergerai begitu saja membalut tubuh yang banyak tulang daripada dagingnya. Jaketnya sedikit kumal namun terlihat nyaman, rambutnya acak seperti tidak mandi, oh ya aku lupa memang semenjak beberpa hari disini dia jarang mandi, tak mengapa sekali lagi aku suka orang bersahaja.       Dari mulai aku melihatnya, dia selalu diam menurunkan topinya ketika membaca, dan di pojok sana dia sering duduk sendiri, dia pendiam membawa buku kemana mana dan selalu menulis ntah apa yang ditulis, aku melihat sesuatu yg berbeda dalam dirinya semacam sifat yang tak asing bagiku, iya dia suka menyendiri dan diam, aku baru ingat itu adalah hal yg sering aku lakukan ketika aku berfikir, iya aku bisa jernih berfikir ketika Jauh dari keramaian, dan lebih banyak diam ketika memang bicara itu tak begitu di butuhkan, untuk apa berbicara jika tidak ada nilainya?dan benar ternyata, kau pun punya kesamaan denganku yaitu kita sama sama suka menulis...
Baca selengkapnya

Cerpen Remaja : Tidak Ada Senja Hari Ini ⛅

-
Gambar
Suasana perpustakaan yg padat & ramai seperti biasanya di jam istirahat sekolah, siang itu bahkan Nampak lebih ramai   dari biasanya karna esok lusa adalah hari ujian akhir semester ganjil tahun pelajaran ini, di sudut ruangan terlihat seorang gadis berkulit bersih, dengan perawakan badan tinggi semampai, dengan rambut ikalnya yg terkucir rapi, tidak ketinggalan sebuah kaca mata yg menempel di batang hidung panjangnya.  Dia namapak bersandar di rak yg berisikan tumpukan-tumpukan buku yg berlabel tulisan SASTRA di samping kananya. gadis itu yg tak lain adalah Reka Ariskahosa sebut saja Reka tidak heran jika teman-temanya mendapati dia disini di setiap jam istirahat bahkan mereka semua sudah tidak heran lagi, memang sudah menjadi ritual wajibnya setiap di sekolah mematung diam disamping rak buku-buku bacaan favoritnya. “ehh ka ntar guru killer masuk ngga ya?” tiba-tiba terdengar suara yang sedikit mengejutkan, namun tidak mengalihkan fokus Reka pada buku bacaanya...
Baca selengkapnya

Dayu 💜

-
Gambar
Suasana perpustakaan yg padat & ramai seperti biasanya di jam istirahat sekolah, siang itu bahkan Nampak lebih ramai   dari biasanya karna esok lusa adalah hari ujian akhir semester ganjil tahun pelajaran ini, di sudut ruangan terlihat seorang gadis berkulit bersih, dengan perawakan badan tinggi semampai, dengan rambut ikalnya yg terkucir rapi, tidak ketinggalan sebuah kaca mata yg menempel di batang hidung panjangnya dia namapak bersandar di rak yg berisikan tumpukan-tumpukan buku yg berlabel tulisan SASTRA di samping kananya. gadis itu yg tak lain adalah Reka Ariskahosa sebut saja Reka tidak heran jika teman-temanya mendapati dia disini di setiap jam istirahat bahkan mereka semua sudah tidak heran lagi, memang sudah menjadi ritual wajibnya setiap di sekolah mematung diam disamping rak buku-buku bacaan favoritnya. “ehh ka ntar guru killer masuk ngga ya?” tiba-tiba terdengar suara yang sedikit mengejutkan, namun tidak mengalihkan fokus Reka pada buku bacaanya “Pak Ch...
Baca selengkapnya